Perubahan Contact Nu Skin Gallery

Dear Our Lovely Viewer,

Untuk memudahkan dan fast respon, kami membuat group telegram, silahkan klik link invitationnya yah:

1. Group Telegram untuk Pre-Order Komik Jago Jualan, silahkan ke link:

https://web.telegram.org/#/im?p=g179059189

2. Group Telegram untuk order / konsultasi Produk Nu Skin, silahkan ke link (khusus non member Nu Skin yah):

https://telegram.me/joinchat/BT-pTAm__OlhoEnz5XeX2A

3. Group Facebook untuk semua informasi di lapak kami:
https://www.facebook.com/groups/1665952247038744/

Jangan lupa juga untuk follow:
IG: @_nuskingallery_
Line: @nuskingallery (pakai @)

Terima kasih

Jumat, 11 Juli 2014

Tips Memperlancar ASI bagi Ibu Menyusui

Oleh Nasir | Plasadana
Sumber: https://id.she.yahoo.com/tips-memperlancar-asi-bagi-ibu-menyusui-150036481.html

Air susu ibu merupakan asupan eksklusif bagi bayi hingga berusia enam bulan. Namun tidak mudah bagi seorang perempuan memberikan ASI kepada sang buah hati. Bahkan banyak ibu yang mengalami hambatan memberikan ASI. Seperti aliran ASI yang tidak lancar; bayi yang sulit melekatkan mulut ke payudara; ataupun gangguan psikologis pada ibu, biasa disebut baby blues.
Menurut konsuler Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI) Cilacap, Lubi Yuliati Faralin, ASI memang tidak langsung mengalir lancar pada awal kelahiran. Tak seperti air yang keluar dari keran, ASI hanya sedikit menetes. "Itu yang dinamakan kolostrum," kata Lubi saat diwawancarai Plasadana.com untukYahoo Indonesia, Senin, 7 Juli 2014.
Meski kolostrum sangat sedikit, cairan ini sangat penting buat bayi. Sebab kolostrum mengandung lima immunoglobulin yang berfungsi sebagai antibodi untuk memperkuat kekebalan tubuh bayi. Pada saat dilahirkan, Lubi melanjutkan, kebutuhan bayi akan ASI belum begitu banyak. "Asupan ASI yang harus terserap tubuh belum seperti bayi satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau setahun," ujar dia.
Lubi mencontohkan, anak yang baru lahir mempunyai lambung sebesar kelereng. Karenanya sangat wajar bila air susu yang keluar dari payudara ibu hanya sedikit. Karenanya ibu menyusui tak perlu khawatir bila suplai ASInya minim.
Ia juga mengutarakan, bayi yang baru dilahirkan bisa bertahan hidup selama tiga hari, meski tidak mendapatkan asupan ASI. Dan selama itu, Lubi melarang sang orang tua memberikan susu formula kepada bayi. "Jangan khawatir jika bayi Anda tidak menyantap ASI selama tiga hari, pemberian susu formula malah salah," ujarnya.
Jika ayah atau ibu merasakan khawatir karena ASI belum keluar banyak, Lubi menganggapnya lumrah. Namun ia menganjurkan sang ibu menghindari perasaan gelisah atau stres. Sebab kedua hal itulah yang menghambat kelancaran ASI.
Agar air susu melimpah, Lubi menyarankan ibu sedini mungkin menyusui bayinya. Pun frekuensinya harus sering. Sebab pemicu ASI keluar adalah oksitoksin. Dan oksitosin bekerja bila mendapatkan rangsangan, yakni berupa hisapan bayi. Cara lain, dengan melihat serta memeluk bayi. "Terutama bila dilakukan pada malam hari. Sebab pada malam, oksitoksin akan sangat efektif bekerja."
Ibu menyusui pun harus mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang di sekitarnya. Seperti suami, saudara, dan orang tua. Karena mereka juga berkewajiban memberikan ASI kepada bayi. Misalkan ayah ASI. "Bukan berarti ayah menyusui, melainkan dia ikut membantu pekerjaan istri. Seperti mengurus anak pertama dan kebutuhan keluarga yang biasanya menjadi tanggung jawab ibu," kata Lubi.
Selain perasaan nyaman, ibu menyusui juga harus membangun pola pikir positif soal ASI. Sehingga memiliki keyakinan untuk bisa menyusui, minimal selama enam bulan. Dan pembentukan pola pikir itu harus terjadi sebelum si anak lahir. Dalam hal ini, suami bisa memberikan dorongan dengan sedini mungkin mencari informasi tentang ASI. Sehingga ikut mendorong sang ibu menyusui calon bayinya.
"Jangan anggap remeh menyusui" kat Lubi. "Meski ibu ingin menyusui selama enam bulan, kondisi yang kurang mendukung bisa mematahkan semangat."
Untuk ibu yang mempunyai penyakit bawaan, seperti asma, Lubi berpendapat itu tidak akan mempengaruhi produksi ASI. Begitu pula dengan perempuan yang mengidap kelainan jantung atau penyakit turunan lain. Sebab berdasarkan penelitian, dari seribu ibu menyusui, hanya satu perempuan yang yang tidak bisa mengeluarkan ASI. Penyebabnya adalah kelainan fungsi pada payudara.
Ibu yang melahirkan dengan proses operasi atau sesar pun dianjurkan segera menyusui sang buah hati. Bahkan Lubi mengisyaratkan keduanya menjalani perawatan dalam satu kamar. "Sehingga mudah bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif," kata dia.